Liputan6com, Jakarta Pengertian Pencak Silat merupakan jenis bela diri asli Indonesia. Pencak Silat adalah salah satu ilmu bela diri yang sudah ada sejak zaman kerajaan Nusantara. Pengertian Pencak Silat memiliki sejarah panjang sebagai budaya bela diri di Indonesia. Bagi kamu yang sedang mendalami seni bela diri, penting mengetahui pengertian Pencak Silat. LGc33JL. - Salah satu olahraga beladiri yang banyak dipilih oleh anak adalah pencak silat. Pencak silat untuk anak diyakini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan hanya di tanah air, saat ini pencak silat sudah mendunia dan ditekuni oleh banyak kalangan mulai dari pria maupun wanita, juga dewasa serta anak-anak dari berbagai saat ini pencak silat sudah menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games sejak tahun Pencak Silat Pencak silat sendiri adalah jenis olahraga beladiri yang mengandung nilai seni, moral, spiritual serta sosial yang berasal dari budaya bangsa Indonesia. Asalnya pencak silat diyakini berasal dari gerakan yang dipakai untuk berburu dan berperang dari suku-suku asli Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, olahraga bela diri ini dijabarkan sebagai permainan bela diri dengan kemampuan berupa menangkis, menyerang dan bertahan, dengan atau tanpa menggunakan digunakan dengan cara menangkis dan menyerang menggunakan tangan serta kaki. Sedangkan beberapa alat atau senjata yang dipakai, hanya melengkapi gerakan tetapi gerakan pencak silat tidak boleh dilakukan sembarangan karena ada sejumlah teknik dasar yang harus dipelajari lebih dahulu seperti kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan serta kuncian dan Belajar Pencak Silat untuk Anak Anak-anak yang belajar pencak silat baik itu di sekolah sebagai kegiatan ekstra kurikuler maupun di luar sekolah, dapat manfaat yang cukup besar bagi perkembangan fisik dan ini beberapa manfaat belajar pencak silat untuk anak-anak1. Sehat jantungAnak yang menekuni suatu olahraga fisik, lebih sehat secara fisik ketimbang anak yang tidak suka berolahraga. Hal ini termasuk pada kesehatan jantungnya, karena pencak silat juga mengajarkan teknik pemanasan yang memacu kerja jantung. Gerakan-gerakan fisik yang dikerjakan dengan terarah akan melancarkan peredaran darah dan menjauhkan penumpukan plak di pembuluh sehingga anak terhindar dari penyakit Memiliki kepercayaan diriMemiliki kepercayaan diri lebih, menjadi manfaat lain yang didapat oleh anak. Mereka dilatih untuk mampu mempertahankan diri sendiri dari gangguan dan serangan orang jahat. Hal itu akan meningkatkan keberanian dan kepercayaan Tidak obesitasAnak-anak dapat juga mengalami masalah kelebihan berat badan, sehingga butuh olahraga yang membakar kelebihan kalori mereka. Pencak silat menjadi satu alternatif olahraga yang menyenangkan serta menyehatkan, karena diiringi dengan musik Melatih kelenturanPencak silat dapat melatih kelenturan otot dan tubuh, sehingga anak tidak mudah cedera. Ada beberapa teknik peregangan yang dilakukan sebelum mulai berlatih. Dengan kelenturan serta kekuatan otot yang sejak dini dimiliki, anak bisa tumbuh dengan postur tubuh yang Menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangannyaMerujuk Etheses UIN Malang, manfaat lain dari pencak silat adalah memupuk ketaatan pada Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini adalah salah satu ajaran yang diberikan oleh seluruh perguruan silat yang ada di tanah Menjadikan anak lebih cinta pada budaya bangsa7. Mampu mengontrol diri dan emosi8. Mampu mempertahankan harga diri9. Memiliki jiwa tanggung jawab dan disiplin10. Menjunjung nilai kebenaran, keadilan serta kejujuran11. Saling menghormati sesama manusia12. Lebih suka damai dan bersahabat dengan semua kalangan13. Lebih peka dan suka membantu orang lain yang kesulitan14. Memiliki pribadi yang rendah hati, ramah serta sopan saat bertutur15. Berjiwa besar16. Tidak malu meminta maaf dan mengakui kesalahan, juga memberi maaf17. Tidak mudah menyerah18. Rela berkorban demi masyarakatBaca juga Kenali Teknik Pembelaan dalam Pencak Silat Elakan hingga Tangkisan Apa Fungsi Gerakan Langkah dalam Pencak Silat? Kapan Usia Ideal Anak Perlu Belajar Pencak Silat dan Bela Diri? - Kesehatan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Dhita Koesno Sejarah Pencak Silat – Pencak Silat, atau biasa disingkat dengan sebutan silat, merupakan salah satu jenis olahraga yang berasal dari daerah Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Brunei Darusaalam, dan Filipina. Dalam proses mempertahankan hasil budaya manusia di Indonesia, kemudian mempertahankan pada eksistensi nya Independensi dan integritas Persatuan untuk lingkungan sekitarnya. Pasti kalian tidak asing dengan istilah silat bukan? Dan adanya ilmu silat dapat melindungi diri dalam bahaya. Dalam pembahasan kali ini, akan menjelaskan mengenai silat. Yuukk… Simak ulasan selanjutnya sebagai berikut. Bagaimana Sejarah Pencak Silat ?1. Perkembangan pada Pendudukan Jepang2. Perkembangan pada Zaman Kerajaan3. Perkembangan pada Zaman Penjajahan Belanda4. Perkembangan pada Zaman KemerdekaanTeknik Pencak Silat1. Sikap hormat2. Sikap Tegak3. Sikap Duduk4. Sikap Pasang5. Kuda – Kuda Pencak Silat6. Pembentukan Gerakan7. Pembentukan ArahTujuan Pencak Silat Bagaimana Sejarah Pencak Silat ? Sejarah perkembangan dalam Pencak Silat telah dimulai sejak perkembangan pada zaman kerajaan, kemudian era kolonial Belanda, sampai pendudukan Jepang dan tahun-tahun terakhir kemerdekaan. 1. Perkembangan pada Pendudukan Jepang Pada era kolonial Jepang, dalam bela diri Pencak Silat yakni telah dikembangkan sebagai kepentingan Jepang untuk membangkitkan semangat pertahanan dan melawan sekutu. Karena saran Shimitsu, ada konsentrasi kekuatan yang besar dari aliran seni bela diri. Seluruh wilayah Jawa diciptakan oleh adanya sebuah seni bela diri yang diatur oleh pemerintah pada saat yang sama. Meskipun Jepang menawarkan kesempatan untuk menghidupkan kembali unsur-unsur warisan berukuran nasional, tujuannya adalah untuk menggunakan semangat yang katanya akan menyala lagi untuk kepentingan Jepang dari pada kepentingan nasional. 2. Perkembangan pada Zaman Kerajaan Di Zaman Kerajaan, seni bela diri dikenal untuk keamanan dan perluasan dalam kerajaan terhadap kerajaan lain. Negara-negara seperti Tarumanegara, Kutai, Mataram, Kediri, Singasari, Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit sedang mempersiapkan para prajurit yang akan dilengkapi pada seni bela diri yakni sebagai mempertahankan wilayah mereka, pada waktu itu mereka belum dikenal untuk Pencak Silat. 3. Perkembangan pada Zaman Penjajahan Belanda Pertumbuhan dalam Pencak Silat dianggap tidak mungkin dengan pemerintah Belanda, karena dianggap berbahaya bagi kelanjutan dalam pendudukan Silat secara diam-diam dilakukan hanya dalam bagian kelompok terkecil mempunyai sebuah kesempatan untuk mengembangkan seni yang hanya digunakan pada area tertentu, dalam bentuk pertunjukan atau dalam bentuk yang telah dihasilkan dari penekanan pada periode kolonial Belanda, yang telah membentuk pertumbuhan Pencak-Silat untuk periode berikutnya. 4. Perkembangan pada Zaman Kemerdekaan Dalam periode ini ialah pada awal pendirian sebuah organisasi seni bela diri dengan tujuan mengakomodasi sekolah-sekolah seni bela diri yang ada. Pada 18 Mei 1948, sejumlah para pejuang telah berkumpul di Surakarta sebagai mendirikan sebuah organisasi yang disebut Asosiasi Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSSI. Organisasi Silat meliputi – PERSIB Persekutuan Silat Bruei Darussalam di Brunei Darussalam. – IPSI Ikatan Pencak Silat Indonesia di Indonesia. – PERSIS Persekutuan Silat Singapore di Singapura. – PESAKA Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia di Malaysia. Pembentukan dalam sikap ini merupakan bagiaan dasar bagi pembentukan gerakan teknis untuk pejuang berikutnya, yang meliputi sikap fisik dan sikap mental. Terdapat beberapa pengaturan dasar seni bela diri ini, diantaranya ialah 1. Sikap hormat Memiliki sebuah rasa hormat atau sikap jujur ​​yang dapat digunakan sebagai menghormati teman dan musuh. Posisi penghormatan dalam bentuk tubuh yang kuat, diikuti oleh kaki dan tangan yang sempit di depan. Posisi dada yang begitu ketat dengan jari dan terbuka pada bagian tangan dan pandangan dengan mengarah ke atas. 2. Sikap Tegak Posisi tegak yang baik dengan caara sikap siap berdiri tegak termasuk dalam seni bela diri. Terdapat 4 macam sikap dalam sikap tegak, diantaranya ialah Sikap Tegak 1Sikap Tegak 2Sikap Tegak 3Sikap Tegak 4 3. Sikap Duduk Sebagai sikap dasar sebagai permainan berikut, dalam sikap duduk dibagi menjadi empat pengaturan Sikap sempok atau simpuh. 4. Sikap Pasang Yang berikutnya merupakan sikap dalam pasang surut, yang merupakan sikap awal yang dapat ditujukan sebagai melakukan sebuah serangan atau pertahanan. Dalam sikap pasang tersebut, mempunyai 4 jenis sikpa, diantaranya ialah Sikap pasangan pertama adalah pasang adalah sikap pasang masuk kedalam sikap pasang tigaDan akhirnya sikap dengan pasang empat 5. Kuda – Kuda Pencak Silat Kata “kuda” berasal dari kata “kuda”, yang berarti dalam posisi kaki seperti orang yang menunggang seekor kuda. Dalam seni bela diri, kuda dapat diartikan dengan sebuah posisi dasar untuk pasang surut. Selain itu, dalam teknik serangan, dan teknik bela diri. Di bawah ini adalah lima jenis kuda seni bela diri yang terdaftar, diantaranya ialah Posisi Kuda-Kuda Kuda-Kuda Kuda-Kuda Kuda-Kuda Kuda-Kuda Depan. 6. Pembentukan Gerakan Terdapat juga formasi pada sebuah gerakan yang dapat membentuk sebagai dasar bagi implementasi dengan berbagai langkah-langkah dalam defensif atau serangan terhadap pihak terhadap lawan. Dalam formasi gerakan ini juga mengandung beberapa unsur, diantaranya ialah 7. Pembentukan Arah Yang begitu benar-benar sebagai dibutuhkan pada saat gerakan ialah terhadap arah. Ada sejumlah dalam instruksi yang perlu dipahami saat belajar seni bela diri. Di bawah merupakan 8 arah arah angin. Terdapat 8 jenis sudut kompas yang merupakan sebuah lokasi dan pola dalam sebuah silo melangkah dengan membentuk 8 sudut di tengah poros. Adapun 8 arah dalam penjuru diantaranya ialah Arah ke samping serong kanan serong kiri serong kiri samping serong kanan depan. Tujuan Pencak Silat Tujuan dalam adanya sebuah perkembangan pendidikan dalam mental dan spiritual juga dapat diringkas sebagai berikut Menciptakan toleransi, kepercayaan diri dan disiplin yang begitu kesalehan kepada Tuhan, Yang Mahakuasa dan juga berbudi luhur untuk setiap perasaan persaudaraan, kontrol diri dan memiliki sikap tanggung jawab sosial yang rasa solidaritas sosial, kejujuran, keinginan untuk maju, kebenaran, dan keadilan bagi para cinta untuk bangsa dan tanah air, didukung oleh kehadiran Pencak Silat sebagai salah satu seni bela diri tradisional Indonesia. Sejarah perkembangan dalam Pencak Silat telah dimulai sejak perkembangan pada zaman kerajaan, kekuatan yang besar dari aliran seni bela diri. Baca Juga Demikian pembahasan kali ini yang telah kami jelaskan secara singkat dan jelas mengenai Sejarah Pencak Silat. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda. Pengertian Pencak Silat Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran olah gerak dan olah pikir. Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Macam Olahraga Atletik Sejarah Pencak Silat Menurut ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka dan Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik Hindu-Budha serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Bola Basket beserta Peraturan dan Teknik Aspek dan Bentuk Pencak Silat Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu Aspek Mental Spiritual Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain Aspek Seni Budaya Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. Aspek Bela Diri Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat. Aspek Olah Raga Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah dan Teknik Permainan Bola Voli Teknik Pencak Silat Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat juga ada dasar-dasar teknik dalam mempelajarinya, antara lain sebagai berikut Kuda-kuda Pencak Silat Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan. Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu Kuda-kuda depan. Kuda-kuda tengah. Kuda-kuda belakang. Kuda-kuda samping. Kuda-kuda silang. Kuda-kuda depan dan belakang. Sikap Pasang Pencak Silat Sikap pasang dalam pencak silat, merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan memiliki sifat lebih mudah sesuai dengan gerakan ketika hendak akan melakukan serangan atau bertahan dalam pencak silat. Ada banyak sikap pasang dalam teknik dasar pencak silat. Namun dengan adanya sifat pasang, pencak silat memiliki beberapa ciri khas dari setiap aliran atau perguruan yang dapat membedakan dengan lainnya. Ada beberapa hal yang harus teman-teman mengerti mengenai sikap pasang dalam permainan pencak silat. Secara umum terdapat 4 macam sikap pasang yang sudah dikenal dengan secara luas. Pasang satu. Pasang dua. Pasang tiga. Pasang empat. Gerak Langkah Pencak Silat Gerak Langkah dalam pencak silat, merupakan teknik dasar gabungan dalam pencak silat. Teknik ini merupakan perkembangan dari gerakan kuda-kuda yang lebih mudah. Supaya gerakan ini tidak mudah untuk dibaca oleh lawan, teman-teman bisa melakukan perubahan injakan kaki dari sudut ke sudut lain. Berikut ini adalah 6 macam-macam pola langkah dalam teknik dasar pencak silat, yaitu Gerak langkah segitiga. Gerak langkah zig-zag. Gerak langkah lurus. Gerak langkah segi empat. Gerak langkah U. Gerak langkah S. Teknik Arah Pencak Silat Selain pola langkah, dalam teknik dasar pencak silat yang selanjutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang ataupun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai depalan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan. Arah dalam pencak silat meruapakan gerakan yang berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau bertahan. Dalam dunia persilatan teknik arah disebut dengan depalan penjuru mata angin. Teknik Tendangan Pencak Silat Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Teknik tendangan dalam pencak silat memiliki banyak jenis dengan tujuan yang berbeda-beda. Teknik tendangan sama dengan pembelaan dalam pencak silat. Berikut ini adalah macam-macam tendangan dalam pencak silat yang harus teman-teman ketahui pastinya Tendangan A – Tendangan yang lurus ke depan dengan target adalah ulu hati. Tendanngan C atau Sabit – Tendangan dari samping dengan mengarah ke bagian tulang rusuk lawan. Tendangan T – Tendangan samping dengan mamakai pedang kaki telapak, atau tumit dengan membentuk huruf T. Tendangan Melingakar – Tendangan yang dilakukan dengan gerakan memutar kaki dengan hentakan pada tumit, gerakan silat ini biasanya di tergetkan pada dada dan punggung lawan. Teknik Pukulan Pencak Silat Teknik pukulan dalam pencak silat merupakan pembelaan pergerakan lawan pencak silat. Teknik dasar pukulan pencak silat merupakan usaha untuk melakukan serangan kepada lawan. Dalam teknik serangan pencak silat ada 4 macam pukulan dalam pencak silat yang harus teman-teman kuasai Pukulan Dalam Pencak Silat Pukulan Lurus dilakukan dengan fokus ke arah sasaran yang berada di depan, serta menekuk tangan di dada sebagai pertahanan. Pukulan Tegak dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan pukulan lurus, tapi sasaran untuk pukulan tegak adalah sisi bahu pada lawan. Pukulan Bandul atau Uppercut yakni gerakan dengan mengayunkan tangan ke arah ulu hati lawan. Pukulan Melingakar merupakan jenis pukulan dengan menargetkan pada pinggang lawan. Untuk memperkuat pukulan dalam teknik dasar pencak silat, bisa dilakukan dengan beberapa poin di bawah ini Berlatih memukul dengan keras. Melatih kekuatan pukulan dengan makiwara. Melatih pukulan tangan dengan samsak. Melatih kekuatan otot pergelangan tangan dengan hand grip. Membangun kekuatan otot di sekita tangan. Teknik Tangkisan Pencak Silat Secara umum pertahanan memiliki pengertian suatu reasksi anggota badan terhadap gerakan yang bertujuan dalam melakukan penyerangan atau sesuatu yang dapat membahayakan. Tujuan dalam melakukan gerak tangkisan adalah menangkis serangan lawan mulai yang di mulai dari beberapa jenis pukulan atau tendangan dalam pencak silat. Ada 4 teknik tangkisan dalam pencak silat, yaitu Teknik dasar tangkisan luar pencak silat. Tekni dasar tangkisan dalam pencak silat. Teknik dasar tangkisan atas pencak silat. Teknik dasar tangkisan bawah pencak silat. Teknik Kuncian Pencak Silat Teknik kuncian merupakan salah satu jurus pencak silat yang mematikan dan paling ampuh dalam melumpuhkan lawan selain teknik pukulan dan tendangan. Jurus dalam pencak silat yang memang menjadi kunci dalam hasil akhir suatu pertandingan. Kuncian dalam pencak silat memiliki sifat untuk melumpuhkan gerakan silat pada lawan. Teknik ini menyasar pada bagian vital tubuh lawan, seperti Leher. Pergelangan tangan. Lengan. Dagu. Selakangan kaki. Bahu. Dll. Teknik kuncian itu sendiri dapat dilakukan dengan tangan serta bantuan dari kaki yang saling berkolaborasi. Tenik Guntingan Pencak Silat Teknik gunting dalam pencak silat dilakukan dengan cara menendang dan menjepit anggota tubuh lawan yeng bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci pergerakan lawan. Sasaran yang harus teman-teman ketahu dalam teknik gunting adalah Guntingan bawah yang bersasaran kaki. Guntingan tengah dengan sasaran dada. Guntingan atas dengan sasaran leher. Walaupun teknik ini termasuk ilmu dasar, tapi untuk teman-teman yang masih dalam tahap belajar pencak silat atau pemula tidak dianjurkan dalam melakuklan teknik guntingan. Teknik Berbaring Pencak Silat Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan membalikkan keadaan. Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari Sikap Miring Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya menopang paha. Sikap Telentang Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di tanah dengan membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada. Sikap telungkup. Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan dengan kokoh. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Macam-Macam Start Jongkok Dalam Dunia Atletik Peraturan dan Tata Cara Pencak Silat Pasal Peraturan dalam Pencak Silat Pasal I Peraturan Pertandingan Kategori TANDING , Kategori TUNGGAL , Kategori GANDA Kategori REGU Pasal 2 Penggolangan Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur serta Berat Badan a • Penggolangan pertandingan Pencak Silat menurut umur dan nantinyanya semua kategori terdiri atas – Golongan Usia Dini, Putra dan Putri, berumur diatas 9 s/d 12 tahun. – Golongan Pra Remaja,Putra dan Putri, berumur diatas 12 s/d 14 tahun. – Golongan Remaja, Putra dan Putri, berumur diatas 14 s/d 17 tahun. – Golongan Dewasa, Putra dan Putri, berumur diatas 17 s/d 35 tahun. b • Kebenaran tentang umur pesilat dibuktikan dengan Akte Kelahiran / Ijazah Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir. Pasal 3 Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Putri Kelas A 26 kg s/d 27 kg, Kelas B diatas 27 kg s/d 28 kg, Kelas C diatas 28 kg s/d 29 kg, Kelas D diatas 29 kg s/d 30 kg,Kelas E diatas 30 kg s/d 31 kg,Kelas F diatas 31 kg s/d 32 kg,Kelas G diatas 32 kg s/d 33 kg, Kelas H diatas 33 kg s/d 34 kg b • TUNGGAL terdiri atas Tunggal Putra, Tunggal Putri, GANDA terdiri atas Ganda Putri, Ganda Putri c • REGU terdiri atas Regu Putra, Regu Putri. d • Seluruh kategori, tanding, tunggal, ganda dan regu dapat diikuti oleh seorang pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya Pasal 4 Kategori dan Kelas Pertandingan Pra Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Pra Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra / Putri Kelas A 28 kg s/d 30 kg, Kelas B diatas 30 kg s/d 32 kg, Kelas C diatas 32 kg s/d 34 kg, Kelas D diatas 34 kg s/d 36 kg, Kelas E diatas 36 kg s/d 38 kg, Kelas F diatas 38 kg s/d 40 kg, Kelas G diatas 40 kg s/d 42 kg, Kelas H diatas 42 kg s/d 44 kg, Kelas I diatas 44 kg s/d 46 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 tiga kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI. b • TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagian kelas, untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. c • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 5 Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Putri, Kelas A 39 kg s/d 42 kg, Kelas B diatas 42 kg s/d 45 kg, Kelas C diatas 45 kg s/d 48 kg,Kelas D diatas 48 kg s/d 51 kg, Kelas E diatas 51 kg s/d 54 kg, Kelas F diatas 54 kg s/d 57 kg, Kelas G diatas 57 kg s/d 60 kg, Kelas H diatas 60 kg s/d 63 kg, Kelas I diatas 63 kg s/d 66 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 tiga kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI. b • TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagia kelas untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. c • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 6 Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Kelas A 45 kg s/d 50 kg, Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg, Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg, Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg, Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg, Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg, Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg, Kelas Bebas diatas 95 kg s/d 110 kg Tanding Putri terdiri atas Kelas A 45 kg s/d 50 kg,Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg,Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg,Kelas Bebas diatas 75 kg s/d 90 kg b • TUNGGAL terdiri atas Tunggal Putra, Tunggal Putri c • GANDA terdiri atas Ganda Putra, Ganda Putri d • REGU terdiri atas Regu Putra, Regu Putrii. e • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 7 Ketentuan Pertandingan. Kategori TANDING Babak pertandingan a • Untuk usia dini dan Pra remaja Pertandingan dilangsungkan dalam 2 babak Tiap babak terdiri dari 1,5 menit b • Untuk Remaja dan Dewasa Pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak, Tiap babak terdiri atas 2 menit, Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 menit, Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak, termasuk waktu bertanding, Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan, yang sah tidak termasuk waktu bertanding Pendamping dalam Pencat Silat Setiap pesilat khusus untuk untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang yang memahami dengan baik seluruh ketentuan dan peraturan pertandingan pecak silat, sedapatnya yang telah berpredikat pelatih tingkat kebangsaan nasional. Pakaian Pendamping Pesilat adalah sabuk / bengkung warna merah lebar 10 cm dengan badge badan induk organisasi nasional didada sebelah kiri dan nama negara dibagian punggung. Dalam pelaksana suatu pertandingan suatu pertandingan, setiap pesilat khusus untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang. Pendamping Pesilat bertugas memberikan nasehat serta membantu keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat diantara babak Pendamping Pesilat tidak diperkenankan • Memberikan isyarat / aba-aba dengan suara kepada pesilatnya yang sedang bertanding di gelanggang • Duduk / berdiri dengan sikap yang tidak sopan • Melakukan tindakan atau gerakan yang berlebihan dalam mengembalikan kesegaran Pesilat pada waktu istirahat. Membawa minuman yang mengandung alcohol atau yang dapat merangsang pesilat. • Mengenakan asesoris apapun selain pakaian silat Asesoris yang tidak boleh anatara lain topi, cap, rompi, jaket, tas pinggang, sepatu, sandal dll. • Memasuki gelanggang kecuali atas permintaan Wasit • Mengambil foto / video jalannya pertandingan pesilat yang didampinginya. Hanya seorang Pendamping Pesilat yang boleh memasuki gelanggang sudut pesilat pada saat tidak aktif bertanding. Salah seorang Pendamping Pesilat haruslah yang sejatina dengan pesilat yang bertanding. Tata cara pertandingan Pencat Silat Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada Wasit dan ketua Pertandingan. Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi larangan-larangan yang ditentukan. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing. Pendamping Pesilat melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang. Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan. Ketentuan Aturan bertanding pencat silat Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Penak Silat serta yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali ke sikap pasang. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya joordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan. Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis akan diberhentikan oleh wasit. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik. Aba-aba Pertandingan • Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai. • Aba-aba “MULAI” diguinakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat. • Aba-aba “BERHENTI” diguinakan untuk menghentikan pertandingan. • Aba-aba “PASANG” dan “SILAT” diguinakan untuk pembinaan. • Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan memukul gong. Sasaran Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan. Dada, Perut pusat keatas,Rusuk kiri dan kanan, Punggung atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Larangan Pertandingan sebagai pelanggaran Pelanggaran berat Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh, Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan persendian secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan menyerang dengan kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera, Menggumul, menggigit, mencaka, mencengkeram dan menjambak, Menentang, menghina, mengeuarkan kata-kata yang sopan, meludahi dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut. Pelanggaran Ringan Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali dalam 1 babak, Merangkul lawan dalam proses pembelaan, Melakukan serangan dengan teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang kali dengan tujuan untuk mengulur waktu. Nilai dan Ketentuan Hukuman Nilai – 1 kurang 1 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I Nilai – 2 kurang 2 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II Nilai – 5 kurang 5 diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan Nilai – 10 kurang 10 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran Penentuan Kemenangan dalam pencat silat Menang angka Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada lawan. Penentuan keenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri. Bila terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan pesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman. Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 + 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja. Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan ditambah 1 satu babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diadakan penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum bertanding. Bila hasilnya tetap sama, maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Menejer Tim. Hasil Penilaian Juri diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai dilaksanakan. Menang Teknik Karena lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat sediri / mengundurkan diri. Karena keputusan Dokter Pertandingan diberi waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan “Fit”atau”Tidak Fit” Unfit. Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter Pertandingan apakah Pesilat bersangkutan “Fit” atau”Tidak Fit” Unfit Atas permintaan Permintaan Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit. Menang Mutlak. Penentuan Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang Menang / Wasit Menghentikan Pertandingan Menang karena pertandingan tidak seimbang. Menang Undur Diri Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang Walk Over Kesalahan teknik pembelaan Serangan yang sah dengan lintas dengan serangan yang benar, jika karea kesalahan teknik pembelaan lawannya yang salah elakan yang menuju pada lintasan serangan, tidak dinyatakan sebagai pelangganan. Jika pesilat yang kena serangan tersebut cidera, maka Wasit segera memanggil dokter. Jika dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik. Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan tidak dapat segera bangkit, Wasit langsung melakukan hitungan teknik. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Olimpiade Di Dunia Yang Harus Anda Ketahui Ayok Sinau Nilai Positif Pencak Silat Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah Kesehatan dan kebugaran Membangkitkan rasa percaya diri Melatih ketahanan mental Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi Membina sportifitas dan jiwa ksatria Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi bentuk pengajaran pencak silat pada zaman dahulu adalah jawaban menirukan gerakan binatang yang ada dialam sekitar seperti kera,harimau,ular,atau burung elang. atau Jawabanmenirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang PenjelasanMaaf kalo salah. Pertanyaan Terkaitbagaimana cara melakukan gerakan menari menirukan burung kutilang bagaimana cara melakukan gerakan menari menirukan burung kutilang Jawaban 1.…posisi tangan yang benar saat melakukan posisi awal gerakan pencak silat adalah posisi tangan yang benar saat melakukan posisi awal gerakan pencak…hiasan dalam arsitektur atau kerajinan tangan hiasan dalam arsitektur atau kerajinan tangan hias hias nusantara disebut juga ragam hias nusantara disebut juga jawaban ornamen Pengertian ornamen adalah…apa saja bentuk hiasan pada benda seni Hiasan pada benda seni dapat berbentuk flora, yaitu mengikuti bentuk dedaunan,…jelaskan dimaksud dengan patung non figuratif jelaskan dimaksud dengan patung non figuratif jawaban PATUNG NON FIGURATIF…hakikat kemampuan yang kita miliki saat belajar pencak silat adalah hakikat kemampuan yang kita miliki saat belajar pencak silat adalah…contoh pengembangan pola lantai garis lengkung adalah contoh pengembangan pola lantai garis lengkung adalah jawaban Pengembangan pola…Pada zaman dahulu, patung digunakan sebagai? Pada zaman dahulu, patung digunakan sebagai? Hiasan Sesembahan Benda kerajinan…Tari Merak adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini sering dipentaskan pada acara pernikahan saat menyambut pengantin pria. Tari Merak menggambarkan ekspresi dan kehidupan burung merak. Tarian ini dibawakan oleh penari perempuan dengan menggunakan kostum seperti burung merak. Dalam pementasannya, tari Merak ditarikan secara berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih. Gagasan pokok paragraf di atas adalah? Tari Merak adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari…Dalam tari reog ponorogo, busana yang dikenakan penari menyerupai? Dalam tari reog ponorogo, busana yang dikenakan penari menyerupai? ular…dalam menggambar model yang pertama kali dipersiapkan adalah dalam menggambar model yang pertama kali dipersiapkan adalah jawaban dalam…syair burung hantu Apa isi syair lagu burung hantu jawaban Matahari terbenam, hari…lagu pengiring senam irama bernada lagu pengiring senam irama bernada jawab…ciri khas dari tari modern, diantaranya dapat terlihat dari ciri khas dari tari modern, diantaranya dapat terlihat dari Ciri-ciri…not lagu burung kakak tua not lagu burung kakak tua jawaban I Do Tinggi…gambar bentuk yang baik adalah gambar bentuk yang baik adalah A. mendekati kemiripan rupa objek…permainan ular-ularan merupakan permainan yang mengombinasikan gerak dasar permainan ular-ularan merupakan permainan yang mengombinasikan gerak dasar a. jalan,…sebutkan jenis-jenis irama musik yang dapat mengiringi senam irama sebutkan jenis-jenis irama musik yang dapat mengiringi senam irama Berikut…gerakan mengayun menarik dan menekuk merupakan gerakan berulang dari gerak gerakan mengayun menarik dan menekuk merupakan gerakan berulang dari gerak… Kesenianbentuk pengajaran pencak silat pada zaman dahulu adalahjawabanmenirukan gerakan binatang yang ada dialam sekitar seperti kera,harimau,ular,atau burung gerakan binatang yang ada di alam sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elangPenjelasanMaaf kalo salah.

bentuk pengajaran pencak silat pada zaman dahulu adalah